Bagaimana proses pembuatan teh itu? -->
Bagaimana proses pembuatan teh itu?

Bagaimana proses pembuatan teh itu?

Bagaimana proses pembuatan teh itu?

Tahap Pembuatan Teh 
1. Tahap Penanaman Teh (Tea Plantation)

Tanaman teh termasuk genus Camellia yamg memiliki sekitar 82 spesies. Jenis teh yang biasa dikonsumsi sebagai minuman adalah Camellia sinensis. Tanaman teh terutama tumbuh di daerah tropis dan memerlukan curah hujan hingga 1000-1250 mm per tahun, dengan temperatur ideal antara 10 hingga 20 °C.

Tanaman teh karena berasal dari sub tropis, maka cocok ditanam di daerah pegunungan. - See more at: http://syarattumbuh.blogspot.com/2013/05/syarat-tumbuh-tanaman-teh.html#sthash.IsB6Pb43.dpuf
Tanaman teh karena berasal dari sub tropis, maka cocok ditanam di daerah pegunungan. - See more at: http://syarattumbuh.blogspot.com/2013/05/syarat-tumbuh-tanaman-teh.html#sthash.IsB6Pb43.dpuf
Tanaman teh karena berasal dari sub tropis, maka cocok ditanam di daerah pegunungan
Adapun syarat-syarat tumbuh bagi tanaman teh adalah sebagai berikut :
  • Cocok tumbuh di daerah pegunungan yang sejuk dengan ketinggian 200 – 2000 meter di atas permukaan air laut, semakin tinggi daerah penanaman teh, kualitasnya semakin baik.
  • Tanah subur dan banyak curah hujan
  • Penyinaran matahari cukup
2. Tahap Pemanenan Daun Teh (Plucking) 

Tumbuhan baru dapat dipetik dengan interval 7–12 hari selama musim pertumbuhan. Waktu yang tepat untuk melakukan pemetikan daun teh yaitu pagi hari oleh para pemetik teh. Dan mereka biasa bekerja dengan 2 kali pembagian waktu petik daun teh. Waktu yang pertama di mulai dari jam 5.00 pagi sampai jam 9.00 pagi dilanjutkan istirahat 1 jam, kemudian waktu yang kedua di mulai dari jam 10.00 pagi sampai jam 12.00 siang.

Pembagian waktu pemetikan ini dilakukan untuk menjaga kwalitas produk teh dan juga mengoptimalkan waktu pekerjaan. Hasil pemetikan daun teh Pada Jam kerja pertama dari jam 5.00 pagi sampai jam 9.00 pagi akan di bawa kelokasi pengelolaan daun teh saat itu juga agar supaya dilakukan proses produksi pengelolaan daun teh menjadi teh jadi, guna menghindari daun teh mengering atau terjadi pembusukan yang disebabkan baik oleh udara maupun oleh penumpukan daun teh itu sendiri dan bila itu terjadi maka hasil yang diperoleh akan buruk dan kwalitasnya tidak baik, oleh sebab itu pengeringan harus di lakukan oleh kerja mesin bukan oleh udara ataupun pembusukan yang disebabkan oleh pengesekan antar daun akibat penumpukan daun yang terlalu lama. Hal tersebut diatas juga berlaku untuk jam kerja kedua antara jam 10.00 pagi hingga jam 12.00 siang

3. Tahap Pelayuan (Withering) 
Daun teh segar yang telah dipetik harus melalui tahap pelayuan. Pada tahap ini, daun teh dilayukan dengan melakukan pemanasan agar kadar air yang terkandung berkurang 65-70 persen. Pemanasan dilakukan dengan mengalirkan udara panas (bisa juga dijemur). Hal ini dilakukan agar daun teh dapat digiling dengan baik.

4. Tahap Penggilingan (Rolling) Daun teh yang telah dilayukan masuk pada tahap penggilingan. Pada tahap ini, daun teh digiling untuk memecah sel-sel daun. Pemecahan daun teh disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan pasar. Daun teh ada yang digiling kasar dan ada yang digiling sampai menjadi serbuk.
 

5. Tahap Oksidasi (Oxidation)Daun teh yang telah digiling disimpan pada tempat atau ruangan khusus yang bersih dan bebas bau. Pada tahap ini, daun teh dibiarkan mengalami oksidasi. Enzim dalam teh akan bekerja dan membentuk warna, rasa, dan aroma teh.
 

6. Tahap Pengeringan (Drying)Daun teh selanjutnya dikeringkan. Pengeringan daun teh menggunakan mesin agar suhu yang dihasilkan stabil dan menghasilkan kualitas teh yang baik. Daun teh dikeringkan oleh mesin pengering dengan suhu sekitar 49°C kurang lebih selama 20 menit sampai kadar air dalam daun teh mencapai 2-3 persen.
 

7. Tahap Sortir dan Pengemasan (Sorting and Packaging)Selanjutnya, teh yang telah dikeringkan dikemas. Sebelum dikemas, dilakukan penyortiran teh, agar dapat dikemas sesuai permintaan pasar.
(Ada yang dikemas dijadikan Teh Celup, Teh Saring, Teh Seduh, dll)
 


Siapa saja dan apa tugas dari para pekerja di perkebunan teh? 

Pemetik Teh


  • Pemetik teh bertugas mengenali dengan tepat pucuk daun mana yang harus dipetik. Hal ini penting, untuk memastikan kelunakan daun yang dipetik menghasilkan teh yang terbaik.  
  • Pemetik teh memetik teh yang berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar. Untuk menghasilkan 1 pound (0,45 kg) teh berkualitas paling baik, diperlukan lebih dari 80.000 petikan.
  • Bertugas atau wajib mencabut rumput pengganggu yang menjalar sampai ke pucuk teh. Sedangkan yang menjalar di tanah di sela pohon teh dilaksanakan oleh mandor pemberantasan hama. 
  • Setelah pemetikan selesai, mengumpulkannya ke tempat pengumpulan.
  • Setelah terkumpul, pemetik teh membawanya ke pabrik untuk diproses lebih lanjut. Lokasi perkebunan teh pada umumnya berdekatan dengan pabriknya. 


Mandor Kebun

Mandor kebun terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Mandor Petik

Mandor petik bertugas memberikan informasi kepada mandor perawatan dan mandor pemberantasan hama jika terdapat hama pada areal perkebunan teh tersebut.

Mandor perawatan
Mandor perawatan bertugas untuk memberantas gulma, dan setiap 4 tahun sekali melakukan pemangkasan agar tunas baru tumbuh. Mandor perawatan mengkoordinir pekerja, melakukan pengabsenan dan merencanakan kegiatan perawatan sesuai area yang sudah dibagi-bagi.


Mandor pemberantasan hama
Mandor pemberantasan hama bertugas untuk memberantas hama penyakit teh dengan cara melakukan penyemprotan pestisida. Mandor pemberantasan hama melakukan koordinasi dengan mandor petik untuk memberikan informasi bagian mana yang boleh di petik dan mana yang tidak boleh dipetik (tanaman yang baru disemprot tidak boleh dipetik). Hama penyakit sangat dipengaruhi oleh musim. Mandor pemberantasan hama mengkoordinir pekerja untuk melakukan pemberantasan hama sesuai dengan bloknya, mengatur jumlah pekerja, dan mengkomposisi jumlah pemakaian pestisida.


(damaruta.blogspot.com dari wahw33d.blogspot.com, teh2tea.blogspot.com dll) 
Buka Komentar